Pupujian Sunda: Pengertian, Jenis, Penggunaan, Contoh dan Terjemahannya

Pupujian merupakan syair atau puisi yang berisi pujian tentang agama Islam dalam bahasa Sunda. Pupujian dalam buku pelajaran bahasa Sunda telah dijadikan topik pembelajaran bahkan ada wacana yang mencakup segala hal mulai dari makna hingga jenis-jenis Pupujian. Terkadang dalam lingkungan masyarakat Sunda sendiri, yang disebut dengan Pupujian itu selalu mengiringi kehidupan mereka.

Pengertian Pupujian Sunda

Pupujian adalah syair atau puisi dalam bahasa Sunda yang berisi pujian, selawat, doa, nasihat dan pelajaran yang berlandaskan Islam. Jenis karya sastra ini muncul di lingkungan pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang erat kaitannya dengan ajaran Islam. 

Pupujian adalah kalimat thayyibah (kalimat yang baik) yang digunakan oleh para ulama dan kyai bahkan juga budayawan untuk sarana dakwah. Selain sebagai sarana dakwah, isitilah Pupujian juga berhubungan dengan dunia pendidikan, terlebih dalam pendidikan agama Islam di lingkungan pondok pesantren di Jawa Barat dan sekitarnya.

Pupujian acap kali disamakan dengan Nadhom, yaitu rangkaian kalimat yang memperhatikan rima dengan gaya penyusunan mengikuti pola syair-syair Arab. Terkadang juga istilah Pupujian dibedakan dengan istilah Nadhom. Pupujian diartikan sebagai puisi yang lebih cenderung berisi puji-pujian, terutama kepada Allah SWT. Sedangkan Nadhom diartikan sebagai puisi yang berisi tentang ajaran keagamaan.

Jenis Pupujian Sunda

Menurut Rusyana (1971:9) isi pupujian terbagi menjadi enam jenis, di antaranya adalah: 

  • Memuji keagungan Allah
  • Selawat kepada Rasulullah
  • Doa dan taubat kepada Allah 
  • Meminta safa'at Rasulullah
  • Menasihati umat agar melakukan ibadah, amal saleh, dan menjauhi kemaksiatan
  • Memberi pelajaran tentang agama, seperti rukun iman, rukun Islam, fikih, akhlak, tarikh, tafsir Al-Quran dan nahwu sharaf

Penggunaan Pupujian Sunda

Pupujian merupakan tradisi yang digunakan para ulama dan kyai terdahulu untuk menarik perhatian masyarakat agar mendekatkan diri kepada Allah. Dengan demikian, orang akan merasa tergerak untuk mengikuti nasihat dan ajaran agama yang dikumandangkan dalam puisi Pupujian.

Pupujian dilakukan dengan cara dihafal kemudian dilantunkan. Pupujian dilantunkan pada waktu-waktu tertentu, biasanya menjelang salat subuh, magrib dan isya yang dikenal dengan istilah tarhim, dan saat pengajian mingguan.

Pada masa sekarang ini penggunaan puisi Pupujian sudah mulai jarang. Meski pun di beberapa daerah masih dapat ditemui namun sebagian besar sudah mulai beralih fungsi. Jika dahulu Pupujian sering terdengar ketika menjelang waktu salat subuh, magrib dan isya, sekarang lebih cenderung digunakan sebagai salah satu kegiatan seremonial. Misalnya, digunakan pada kegiatan maulid nabi, rajaban, musabaqah tilawatil Quran, dan lainnya.

Contoh Pupujian Sunda

Di bawah ini merupakan contoh Pupujian dalam bahasa Sunda beserta terjemahannya. Silakan dibaca dan perhatikan bentuk dan isinya dengan seksama.

Allah Anu Maha Akbar

Allah Anu Maha Akbar

(Allah yang Maha Besar)

Nu Rahmatna Maha Jembar

(Yang Rahmatnya Maha Luas)

Nu Maha Welas Ngaganjar

(Yang Maha Pengasih Ganjaran)

Ka Jalma Nu Ta'at Sabar

(Ke Manusia Yang Ta'at Sabar)


Bumi Langit Jeung Eusina

(Bumi Langit dan Isinya)

Allah Anu Ngadamelna

(Allah Yang Membuatnya)

Miara Ngurus Mahlukna

(Memelihara Mengurus Mahluknya)

Ngatur Hirup Jeung Rijkina

(Mengatur Hidup dan Rejekinya)


Sim Abdi Muji Ka Allah

(Aku Memuji Kepada Allah)

Resep Jeung Isin Ku Allah

(Suka dan Malu Oleh Allah)

Neda Pitulung Ka Allah

(Meminta Pertolongan Kepada Allah)

Ngaharep Rahmat Ti Allah

(Mengharap Rahmat Dari Allah)


Mahluk Allah Pangmulyana

(Mahluk Allah Paling Mulia)

Muhammad Jenenganana

(Muhammad Itu Namanya)

Nabi Anu Pang Ahirna

(Nabi Yang Paling Akhir)

Abdi Kelebet Umatna

(Aku Termasuk Umatnya)


Nabi Muhammad Utusan

(Nabi Muhammad Rasulullah)

Allah Anu Maha Heman

(Allah Yang Maha Penyayang)

Ngawartosan Jeung Ngajakan

(Mengabarkan Dan Mengajak)

Umat Kana Kabagjaan

(Umat Mencapai Kebahagiaan)


Abdi Resep Ka Anjeuna

(Aku Cinta Kepadanya)

Sarta Ngantos Sapaatna

(Serta Menanti Safa'atnya)

Mugi Diangken Umatna

(Semoga Diakui Umatnya)

Surga Pitempateunana

(Surga Sebagai Pertempatannya)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url